Sabtu, 01 Agustus 2015

Salah Rasa


‘Dunia ini membosankan’, katanya.
‘Memangnya kau sudah pergi kemana saja ??’, tanyaku.
Dia selalu mengeluh, mengeluh, dan mengeluh. Mengeluhkan tentang dunia yang semakin membosankan ini (katanya).
Kau sudah pergi kemana saja ??
Eropa ??
Pernah menaiki puncak tertinggi dari menara Eiffel di Paris ?? atau pernah merasakan miringnya  menara Pissa di Italia ?? atau menggigil masuk kedalam gereja besar di Barcelona  -Spanyol ?? atau jangan-jangan kau pernah berfoto ria di dibali tembok besar Berlin ?? atau mengkaitkan kunci mu yang bertuliskan namamu dan pasanganmu di jembatan kasih ??
Dia hanya menggeleng.
Oh, aku rasa kau pernah ke Tembok besar China, atau pergi berlibur ke Singapura ??
Dia tetap masih menggeleng kepalanya.
Atau kau pernah berjalan disepanjang paris van java ?? menikmati kota tua ?? atau menikmati malam indah di Malioboro, atau keindahan ciptaan Tuhan di Ubud-Bali ??

Dia kemudian menggeleng lagi.
Terus kau sudah kemana saja ??, tanyaku heran.
Aku belum pernah kemana-mana, tempat terjauh yang pernah aku jelajahi hanya pergi kekota ini untuk berkuliah.
Begitu ??
Jadi kau belum pernah keluar meninggalkan provinsi ini ??
Dia hanya menggeleng pelan.
Tapi kenapa kau berteriak kalau dunia ini sudah membosankan ??
Padahal kau sendiri belum mengetahui luasnya dunia ini, belum pernah melihat apa yang ada diluar sana, diluar kamar ukuran 2X2 meter ini.
Kau ini lucu sahabat.
Kau seperti mereka yang selalu menghujat tapi tidak tahu duduk persoalannya. Kau mengatakan kalau dunia ini membosankan padahal kau sendiri tidak tahu dunia yang kau sebut membosankan itu seperti apa. Coba kau kepakkan sayapmu yang selalu kau lipat itu, kau coba berkeliling dunia melihat apa yang kau sebut tempat yang membosankan ini.

Jangan perlihatkan bahwa kau itu kata dalam tempurung sahabat.
Yang berkoar keras seakan sudah mengerti semua hal yang ada didunia ini tapi ternyata yang kau ketahui itu tidak lebih dari seujung kukunya dunia ini.
Coba buka pikiranmu, berpikirlah dari semua sudut pandang atau mungkin coba lihatlah tanpa menggunakan sudut pandang. Karena biasanya jika kita memandang sesuatu itu melalui sudut maka kita akan menemukan hal yang menyudutkan.
Berfikirlah fleksibel sahabat.
Ini bukan tentang dirimu saja, ini tentang semua.

Pikiran itu untuk dibuka, bukan untuk dituntun kearah yang sesat. Jika kau berpikiran pendek maka yang kau dapat hanyalah rasa benci dan kebosanan.
Ini dunia, bukan diri kita saja yang mendiaminya. Tapi menyangkut semua orang yang ada didalamnya.

Jadi janganlah salah rasa dalam menganggapnya.

0 komentar:

Posting Komentar