Sekilas
kalau dibaca judul diatas, itu seperti nama acara-acara yang sering nongol
ditivi. Dan kalau kita berpikir hanya melihat judul, maka itu terdengar seperti
ajang pencarian jodoh. Dimana ada sekitar 20 cewek canti (tapi) jomblo
(katanya) dijejerin didekat panel, kemudian ada cowok jomblo yang menurut gue
kebanyakan aneh ketimbang normalnya kemudian mereka memilih apa suka atau tidak
dengan cowok tersebut.
Tapi
seperti kata pepatah, ‘Don’t judge book by the cover’ atau kurang lebih berarti
‘Jangan nilai buku dari sampulnya. Terus dari apa dong ??
Orang
dulu berpendapat, kebanyakan orang-orang memilih buku itu hanya dengan menilai
bagus atau tidak sampulnya. Oleh karena itu kebanyakan orang banyak tertipu.
Ada buku yang bagus sampulnya tapi isinya jelek, ada juga yang sampulnya jelek
tapi isinya bagus dan berbobot.
Tapi
berbeda dengan jaman sekarang, kebanyakan kita memilih buku berdasarkan
harganya. Kenapa gue bilang begitu, karena setiap gue liat orang saat mau beli
buku mereka kebanyakan ngebalik buku tersebut dan melihat kearah bawah buku
dimana tempat bandrol harga ditempel. Memang sih ada juga yang balik bukunya
bukan buat liat harganya, tapi liat sinopsisnya yang ditulis oleh pengarang.
Tapi gue bisa yakin kalau banyak mau beli buku itu liat harganya saat gue
ketemu dengan salah satu pengunjung toko gramedia yang saat itu megang majalah
terus dia liat kearah belakang majalah itu, entah karena suka respek keseringan
liat harga atau apa tapi yang jelas gue lucu aja liatnya.
Soalnya
pertama kalo orang itu mau liat sinopsis, itu majalah men bukan novel atau
komik yang selalu ada sinopsisnya, kalau majalah apa yang menjadi isi dari
majalah itu akan ditulis dibagian depan covernya dan bukan dibagian belakang.
Kalau dia mau liat harganya, sekali lagi gue mau bilang itu majalah men bukan
buku novel atau semacamnya, bandrol harganya sudah diberikan oleh penerbitnya
dan itu biasanya ditaruh dibagian depan cover disudut atas. Terus lo mau liat
apa kebelakang majalah ??
Karena
gue ini anti mainstream, gue kalo beli sesuatu itu bukan karena liat harga atau
kualitasnya. Lah terus liat apa dong ?? Gue itu liat penjualnya, kalau
penjualnya lengah ya gue ambil, tapi kalau pelanggannya belum lengah ya udah
gue tahan dulu buat ambil itu barang. #Kidding
Oke
kenapa kita mau ngomongin soal majalah sih ya, padahal gue gak mau ngomongi itu
sekarang. Oh yah, atau mungkin apa yang gue mau bahas ini memang ada sangkut
pautnya dengan majalah atau tabloid. Atau seenggaknya apa yang mau gue omongin
ini biasanya ada di majalah atau tabloid cewek, bukan tabloid bola.
Apa
yang mau gue omongin ??
Yak,
betul gue mau bahas Ramalan Zodiak, Jodoh, dan Indonesia.
Lah,
apa hubungannya coba. Kalo zodiak sama jodoh oke ada hubungannya. Karena
anak-anak alay sekarang ini sukanya cocok-cocokin zodiak mereka ke zodiak
pacarnya atau gebetannya agar meyakinkan mereka (sebenarnya membohongi diri
mereka sendiri sih) kalau mereka itu adalah pasangan yang tepat.
Tapi
apa hubungan ramalan zodiak dan jodoh dengan Indonesia ?? Apa karena hanya
orang-orang Indonesia yang kebanyakan percaya yang kayak gituan ?? jawabnya
bukan.
Gue
akan mulai sekarang, gue mau menunjukkan sesuatu yang menarik yang awalnya gue
juga gak percaya.
Kalian
pasti sependapat kalau seenggaknya banyak orang yakin kalau kecocokan jodoh
mereka itu bisa dilihat dengan kecocokan antara zodiak mereka. Seberapa besar
kecocokan zodiak mereka jika dicocokin dengan zodiak yang sama atau dengan yang
berbeda. Dan juga menurut gue, itu semua (kecocokan zodiak) tidak hanya
berpengaruh pada kita para anak-anak alay, tapi juga berpengaruh pada sesuatu
yang lain seperti negara contohnya.
Wait
!!!! Negara juga punya zodiak ?? Gak salah nih ??
Menurut
gue negara juga punya zodiaknya masing-masing.
Sebagai
contoh negara kita Indonesia yang akan kita bahas sekarang ini, Indonesia juga
punya zodiak seperti kita-kita juga tapi dia tidak alay dengan percaya ramalan
zodiak. Indonesia lahir tanggal 17 Agustus 1945, artinya dia punya zodiak Leo
(Karena tanggal 17 Agustus berada dalam lingkaran zodiak Leo).
Dan
seperti kata zodiak, kalau Zodiak Leo ini adalah zodiak yang punya aura
pemimpin dan cukup egois. Ini bisa kita lihat dari sudah berapa kali Indonesia
dimasa lalunya menjadi penggagas beberapa pendirian organisasi besar didunia
dengan menjadi pemimpinnya, sebut saja gerakan Non-Blok, ASEAN, dan yang
lainnya.
Kemudian
sifat Egois.
Kalian
pernah mendengar cerita kalau Indonesia dulu pernah keluar dari PBB karena
menolak Malaysia menjadi anggota dewan keamanan PBB ?? terlepas dari apa yang
menjadi penyebabnya tapi yang jelas itu sudah menunjukkan kalau sifat negara
berzodiak Leo ini cukup egois dikalangan international meskipun masih ditingkat
yang wajar.
Terus
bagaimana dengan perjalanan ‘CINTA’ Indonesia dalam tanda kutip ??
Seperti
yang kita ketahui juga selama 60 tahun ini, Indonesia sudah berapa kali
gonta-ganti pasangan. Paling tidak sudah tercatat sudah sekitar 7 kali
Indonesia berganti-ganti ‘Pacar’, dan selama itu pula Indonesia belum menemukan
cinta sejatinya yang membuat dia tenang. Soekarno, Soeharto, Habibie, Gusdur,
Megawati, SBY, dan terakhir Jokowi, mereka tercatat adalah orang-orang yang
menjadi pasangan Indonesia.
Uniknya
lagi perjalanan cinta mereka ternyata cocok dengan kecocokan jodoh zodiak Leo
dengan zodiak masing-masing. Kita lihat gambar yang gue ambil dari salah satu
situs ramalan zodiak yang cukup terkenal.
Kita
tela’ah satu persatu.
1.
Indonesia
dengan Ir. Soekarno.
Seperti
yang kita ketahui bahwa Bung Karno itu dilahirkan pada tanggal 6 Juni, dengan kata
lain bahwa beliau adalah seorang yang berzodiak Gemini. Dan coba kita lihat
kecocokan antara zodiak Leo dan Gemini digambar.
‘Leo kagum dengan kepandaian gemini, dan juga
daya tariknya. Hubungan ini akan berakhir dengan penuh intrik, dan akan
bertahan dalam waktu yang sebentar’.
Tidak
diragukan lagi pada awalnya Indonesia kagum dengan kepintaran Bung Karno
berpolitik dan kepintarannya ini membawa Indonesia merdeka. Bahkan kepintaran
Bung Karno inilah yang membuat Indonesia dibanggakan dan cukup diperhitungan
didunia international. Belum lagi ditambah dengan daya tariknya, membuat
Indonesia semakin jatuh hati dan mentasbihkan beliau menjadi pasangan
pertamanya.
Tapi
seperti yang ramalan kecocokan zodiak katakan, hubungan ini hanya sebentar saja
dan berakhir dengan penuh intrik. Seperti yang kita ketahui harmonisasi
hubungan Indonesia dengan sang pacar pertama hanya berlangsung sebentar, dan
‘SUPERSEMAR’ adalah salah satu dari beberapa Intrik-intrik yang terjadi antara
hubungan Bung Karno dan Indonesia sehingga membuat hubungan mereka kandas.
2.
Indonesia
dengan Jendral Soeharto.
Setelah
hubungannya kandas ditengah jalan dengan
Bung Karno, Indonesia masih tidak belajar dengan masa lalunya. Dia mencoba
kembali peruntungan cintanya dengan seorang yang berzodiak Gemini lainnya, maka
dipilihlah Pak Harto sebagai pasangannya yang selanjutnya. Walaupun hubungan
ini berlangsung cukup lama dibandingkan dengan hubungannya dengan Bung Karno,
tapi hubungannya dengan orang yang berzodiak Gemini kali ini adalah yang terbanyak
intrik-intrik nya. Dimulai dari sebuah percobaan kudeta pada masa Bung Karno,
kemudian dilanjutkan dengan kemenangan kontroversial yang dilakukan oleh ‘Sang
Pacar kedua’ ini agar hubungan mereka tetap langgeng, kemudian dilanjutkan
dengan krisis moneter, dugaan pelanggaran HAM, dan sampai pada akhirnya
jatuhnya rezim orde baru dengan munculnya rezim reformasi dan penurunan paksa yang
dilakukan oleh mahasiswa 98.
Semua
itu adalah rentetan dari intrik yang terjadi selama perjalanan antara Indonesia
dengan sang pacarnya. Hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk putus.
3.
Prof.
Dr. B.J.Habibie.
Selepas
berpisah dengan Pak Harto, Indonesia mencoba menjalin cinta dengan Pak Habibi.
Laki-laki kelahiran tanggal 25 juni, dan juga berzodiak Cancer ini adalah sebuah
pelarian Indonesia agar bisa move on dari pacarnya yang sudah 32 tahun (kurang
lebih) dia pacari.
Kecocokan
zodiak berkata:
‘Hasrat Leo yang tinggi untuk menjadi pusat
perhatian sangat tidak cocok dengan Cancer yang pemalu. Kepiting yang sensitif
bukanlah pilihan yang cocok’
Lagi-lagi
memang benar kata kecocokan jodoh, hasrat Indonesia yang tinggi untuk bisa
lepas dari bayang-bayang sang mantan terlama sangatlah tidak cocok dengan Pak
Habibie. Belum lagi saat itu Indonesia menjadi pusat perhatian dunia.
Keruntuhan
rezim orba, munculnya jaman Demokrasi yang sesungguhnya dari rezim reformasi,
peristiwa 98, dan ditambah lagi dengan adanya krisis moneter yang melanda
Indonesia membuat negeri ini menjadi pusat perhatian dunia saat itu. Pak Habibi
belum mampu menandingi terangnya sinar yang dikeluarkan Indonesia dan membuat
dia menjadi perhatian dunia itu, karena pada awalnya Pak Habibie tidak begitu
banyak over acting untuk mencari-cari sesuatu yang dinamakan ‘Perhatian dunia’.
Ditambah lagi sifatnya yang sensitif membuat hubungan ini harus berakhir.
Ya,
Pak Habibie terlalu sensitif terhadap perlakuan yang diberikan Indonesia
dengannya. Penolakan pertanggung jawaban yang disampaikan oleh Pak Habibie
disidang paripurna MPR pada akhir masa-masa kebersamaan mereka sudah cukup
membuat Pak Habibi dan Indonesia untuk mengakhiri hubungan mereka.
4.
Indonesia
dengan K.H Abdurrahman Wahid.
Setelah
kandas dengan pasangan Cancernya, Indonesia mencoba peruntungan dengan zodiak
yang sama dengannya. Maka dipilihlah Presiden yang berkelahiran tanggal 4
Agustus ini.
‘Leo dengan Leo: Kombinasi yang dramatis,
menyediakan peluang untuk saling mendominasi. Pasangan Tingkat tinggi, dan bisa
berjalan.’
Seperti
kata kecocokan zodiak, ini adalah pasangan yang dramatis. Dipilih oleh Indonesia
untuk memutuskan bayang-bayang pacar sebelumnya yang berasal dari orde baru,
karena dipercayai berasal dari jalur netral (Kaum Cendikiawan dan Ulama)
membuat Gus Dur terpilih menjadi ‘PACAR’ Indonesia selanjutnya.
Dari
awal memang pengangkatan Gus Dur sebagai pasangan Indonesia sudah dimulai
dengan sebuah drama, dengan mencoba membelotkan UUD 1945 yang mengatakan kalau
‘seorang presiden Indonesia haruslah orang yang sehat Jasmani dan rohani’, para
‘Mak comblang’ antara Indonesia dan Gus Dur tetap keukeuh bahwa itu tidak ada
masalahnya.
Gus
Dur dan Indonesia saling mendominasi dalam menjalankan hubungan, Indonesia
mendominasi Gus Dur untuk menghapus bayangan kenangan Orba dan Gus Dur
mendominasi Indonesia dengan mengeluarkan beberapa perintah yang tidak terpikirkan
sama sekali pada masa indah dengan Pak Harto.
Seperti,
membebaskan Pers berpendapat, mengakui etnis Tionghoa yang beragama Kong Hucu,
dan memberikan hari libur nasional pada hari besar agama lain merupakan cara
hebat Gus Dur mendominasi Indonesia yang terkesan kaku dengan keberagaman saat
itu.
Tapi
sesuatu yang berawal dari sebuah dramatisir juga akan berakhir dengan sebuah
Drama juga. Entah apa yang terjadi, ditengah jalan Indonesia memutuskan
hubungannya dengan Gus Dur yang (mungkin) sejak awal hanya sebagai pelampiasan
untuk melepas masa lalu dengan rezim Orba.
5.
Indonesia
dengan Megawati Soekarno Putri.
Sebenarnya
saat masih bersama Gus Dur ada indikasi bahwa Indonesia sedang melakukan
‘Perselingkuhan’ dengan Megawati yang saat itu menjadi ‘Teman Dekat’ Gus Dur.
Ini
semua karena daya tarik yang dikeluarkan oleh Megawati yang berzodiak Aquarius.
Seperti yang kita ketahui kalau Megawati adalah seorang Aquarius yang lahir
pada tanggal 23 Januari.
‘Leo dan Aquarius: Daya tarik biasanya berujung
hasrat, meskipun kepentingan Aquarius yang terus berkembang dan berpikiran
tinggi akan meninggalkan Leo, dan Leo akan merasa ditinggalkan.’
Daya
tarik Megawati yang saat itu memancarkan pesona seorang orator yang ulung
seperti ayahnya sang proklamator membuat partainya menjadi pemenang pemilu, dan
juga memenangi hampir seluruh hati Indonesia, dan karena pesona inilah yang
membuat Indonesia tega memutuskan hubungannya dengan Gus Dur ditengah jalan dan
berbalik memilih Megawati sebagai pasangannya.
Tapi
seperti kata zodiak, kepentingan dan ambisi Megawati terus berkembang. Dengan
harapan membawa Indonesia seperti bahkan melebihi saat berada pada masa sang
ayahnya dulu membuat Megawati berpikiran sangat tinggi dan jauh kedepan.
Beberapa BUMN dialihkannya dari PERJAN menjadi PERSERO, bahkan ada yang dia
lego kepihat asing agar Indonesia mengalami kemajuan. Dan ini memang terbukti,
Indonesia yang dulu ssangat jauh tertinggal dalam komunikasi sekarang dengan
mudah mendapatkan komunikasi seluler.
Tapi
pikiran Megawati tidak bisa terbaca dengan jelas oleh Indonesia saat itu,
mungkin karena Indonesia melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Atau
karena masih trauma dengan pengerukan sumber daya alam yang terjadi pada masa
ORBA tanpa mendapat apa-apa, sehingga membuat hubungan mereka yang awalnya
harmonis berubah perlahan-lahan karena Indonesia merasa ditinggalkan oleh
Megawati.
Hingga
pada akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah dengan cara baik-baik tanpa
intrik seperti dengan pasangan-pasangannya yang sebelumnya.
6.
Indonesia
dengan Jendral Susilo Bambang Yudhoyono.
‘Leo dan
Virgo: Hasrat virgo untuk mengambil perintah, dan sifat yang teratur
bertabrakan dengan sikap cuek dan spontanitas Leo. Pasangan ini butuh banyak
kompromi’.
Pasangan
ini butuh banyak kompromi, begitulah catatan yang gue lihat dari kecocokan
jodoh antara SBY yang kelahiran 9 September dan berzodiak Virgo ini dengan
Indonesia. Walaupun hubungan mereka terbilang cukup langgeng dan berakhir
dengan damai, tapi selama mereka menjalin hubungan Indonesia dan SBY selalu
terjadi konflik yang menurut gue butuh lebih banyak kompromi dan bicara satu
sama lain dalam menghadapinya.
Beberapa
kasus besar seperti korupsi Bank Century sampai kepada Kasus Lumpur panas
adalah sesuatu yang mencoreng hubungan mereka dan sedikit membuat hubungan
mereka sedikit panas pada akhir-akhir masa pacaran mereka.
Indonesia
dan SBY kurang kompromi menghadapi masalah itu, belum lagi sifat sang Virgo
dalam mengambil perintah tidak didukung oleh Indonesia yang saat itu mulai cuek
dengan SBY karena sudah tidak harmonis lagi.
7.
Indonesia
dengan Ir. Joko Widodo.
Ini
adalah pasangan Indonesia yang teranyar, mereka baru menjalin hubungan setelah
Indonesia putus dengan SBY.
Awal
mulanya adalah sama seperti ketertarikan Indonesia dengan pasangannya yang
berzodiak Gemini sebelumnya, yaitu dimulai dari rasa kagum dan daya tarik
Gemini. Indonesia kagum dengan prestasi-prestasi Jokowi yang berapa kali masuk
kedalam majalah Internasional, belum lagi ditambah dengan kepintarannya dalam
menangani masalah Jakarta (saudara dekat Indonesia) membuat Indonesia semakin
kagum dengan Jokowi. Hal itu ditambah dengan daya tarik Jokowi yang berasalh
dan pro dengan mereka yang berasal dari kalangan rakyat kecil yang memang
menjadi lingkungan Indonesia.
Memang
sungguh pendekatan dan cara mengambil hati yang sangat cerdas dari Jokowi saat
itu kepada Indonesia yang memang saat itu sudah tidak suka lagi dengan
pasangannya sebelumnya, yaitu SBY.
Tidak
perlu menunggu waktu lama lagi, saat Jokowi ‘nembak’ Indonesia, Indonesia langsung
meng-iya-kan untuk menerima Jokowi sebagai pacarnya yang ‘ketujuh’ tanpa
mengingat-ingat kembali tentang apa yang telah terjadi antara Dia (Indonesia)
dengan pacarnya yang sebelumnya dan berzodiak Gemini.
Meskipun
begitu, awal perjalanan merekapun juga sudah ditandai dengan sebuah
intrik-intrik.
Seperti,
PDI-P yang menjadi sang ‘Mak Comblang’ yang awalnya mendukung orang lain
(Prabowo) untuk jadian dengan Indonesia berbalik membelot mendukung Jokowi.
Patut
kita tunggu apakah akan ada intrik-intrik yang menjadi khas hubungan antara Leo
dan Gemini pada akhir perjalanan cinta mereka nanti, atau Jokowi mampu memutus
mata rantai mimpi buruk Indonesia dengan pasangan berzodiak Gemini seperti yang
selama ini terjadi.
So,
Jokowi What Should You Do ??
NP:
Kalau hubungan percintaan Indonesia yang terakhir ini berakhir dengan
kekecewaan lagi, Indonesia patut mencoba untuk berpasangan dengan mereka yang
berzodiak seperti ‘ARIES’.











0 komentar:
Posting Komentar