Minggu, 26 Juli 2015

Indonesia (Sedang) Mencari Jodoh

Sekilas kalau dibaca judul diatas, itu seperti nama acara-acara yang sering nongol ditivi. Dan kalau kita berpikir hanya melihat judul, maka itu terdengar seperti ajang pencarian jodoh. Dimana ada sekitar 20 cewek canti (tapi) jomblo (katanya) dijejerin didekat panel, kemudian ada cowok jomblo yang menurut gue kebanyakan aneh ketimbang normalnya kemudian mereka memilih apa suka atau tidak dengan cowok tersebut.
Tapi seperti kata pepatah, ‘Don’t judge book by the cover’ atau kurang lebih berarti ‘Jangan nilai buku dari sampulnya. Terus dari apa dong ??
Orang dulu berpendapat, kebanyakan orang-orang memilih buku itu hanya dengan menilai bagus atau tidak sampulnya. Oleh karena itu kebanyakan orang banyak tertipu. Ada buku yang bagus sampulnya tapi isinya jelek, ada juga yang sampulnya jelek tapi isinya bagus dan berbobot.
Tapi berbeda dengan jaman sekarang, kebanyakan kita memilih buku berdasarkan harganya. Kenapa gue bilang begitu, karena setiap gue liat orang saat mau beli buku mereka kebanyakan ngebalik buku tersebut dan melihat kearah bawah buku dimana tempat bandrol harga ditempel. Memang sih ada juga yang balik bukunya bukan buat liat harganya, tapi liat sinopsisnya yang ditulis oleh pengarang. Tapi gue bisa yakin kalau banyak mau beli buku itu liat harganya saat gue ketemu dengan salah satu pengunjung toko gramedia yang saat itu megang majalah terus dia liat kearah belakang majalah itu, entah karena suka respek keseringan liat harga atau apa tapi yang jelas gue lucu aja liatnya.
Soalnya pertama kalo orang itu mau liat sinopsis, itu majalah men bukan novel atau komik yang selalu ada sinopsisnya, kalau majalah apa yang menjadi isi dari majalah itu akan ditulis dibagian depan covernya dan bukan dibagian belakang. Kalau dia mau liat harganya, sekali lagi gue mau bilang itu majalah men bukan buku novel atau semacamnya, bandrol harganya sudah diberikan oleh penerbitnya dan itu biasanya ditaruh dibagian depan cover disudut atas. Terus lo mau liat apa kebelakang majalah ??
Karena gue ini anti mainstream, gue kalo beli sesuatu itu bukan karena liat harga atau kualitasnya. Lah terus liat apa dong ?? Gue itu liat penjualnya, kalau penjualnya lengah ya gue ambil, tapi kalau pelanggannya belum lengah ya udah gue tahan dulu buat ambil itu barang. #Kidding
Oke kenapa kita mau ngomongin soal majalah sih ya, padahal gue gak mau ngomongi itu sekarang. Oh yah, atau mungkin apa yang gue mau bahas ini memang ada sangkut pautnya dengan majalah atau tabloid. Atau seenggaknya apa yang mau gue omongin ini biasanya ada di majalah atau tabloid cewek, bukan tabloid bola.
Apa yang mau gue omongin ??
Yak, betul gue mau bahas Ramalan Zodiak, Jodoh, dan Indonesia.
Lah, apa hubungannya coba. Kalo zodiak sama jodoh oke ada hubungannya. Karena anak-anak alay sekarang ini sukanya cocok-cocokin zodiak mereka ke zodiak pacarnya atau gebetannya agar meyakinkan mereka (sebenarnya membohongi diri mereka sendiri sih) kalau mereka itu adalah pasangan yang tepat.
Tapi apa hubungan ramalan zodiak dan jodoh dengan Indonesia ?? Apa karena hanya orang-orang Indonesia yang kebanyakan percaya yang kayak gituan ?? jawabnya bukan.
Gue akan mulai sekarang, gue mau menunjukkan sesuatu yang menarik yang awalnya gue juga gak percaya.
Kalian pasti sependapat kalau seenggaknya banyak orang yakin kalau kecocokan jodoh mereka itu bisa dilihat dengan kecocokan antara zodiak mereka. Seberapa besar kecocokan zodiak mereka jika dicocokin dengan zodiak yang sama atau dengan yang berbeda. Dan juga menurut gue, itu semua (kecocokan zodiak) tidak hanya berpengaruh pada kita para anak-anak alay, tapi juga berpengaruh pada sesuatu yang lain seperti negara contohnya.
Wait !!!! Negara juga punya zodiak ?? Gak salah nih ??

Menurut gue negara juga punya zodiaknya masing-masing.
Sebagai contoh negara kita Indonesia yang akan kita bahas sekarang ini, Indonesia juga punya zodiak seperti kita-kita juga tapi dia tidak alay dengan percaya ramalan zodiak. Indonesia lahir tanggal 17 Agustus 1945, artinya dia punya zodiak Leo (Karena tanggal 17 Agustus berada dalam lingkaran zodiak Leo).
Dan seperti kata zodiak, kalau Zodiak Leo ini adalah zodiak yang punya aura pemimpin dan cukup egois. Ini bisa kita lihat dari sudah berapa kali Indonesia dimasa lalunya menjadi penggagas beberapa pendirian organisasi besar didunia dengan menjadi pemimpinnya, sebut saja gerakan Non-Blok, ASEAN, dan yang lainnya.
Kemudian sifat Egois.
Kalian pernah mendengar cerita kalau Indonesia dulu pernah keluar dari PBB karena menolak Malaysia menjadi anggota dewan keamanan PBB ?? terlepas dari apa yang menjadi penyebabnya tapi yang jelas itu sudah menunjukkan kalau sifat negara berzodiak Leo ini cukup egois dikalangan international meskipun masih ditingkat yang wajar.
Terus bagaimana dengan perjalanan ‘CINTA’ Indonesia dalam tanda kutip ??
Seperti yang kita ketahui juga selama 60 tahun ini, Indonesia sudah berapa kali gonta-ganti pasangan. Paling tidak sudah tercatat sudah sekitar 7 kali Indonesia berganti-ganti ‘Pacar’, dan selama itu pula Indonesia belum menemukan cinta sejatinya yang membuat dia tenang. Soekarno, Soeharto, Habibie, Gusdur, Megawati, SBY, dan terakhir Jokowi, mereka tercatat adalah orang-orang yang menjadi pasangan Indonesia.
Uniknya lagi perjalanan cinta mereka ternyata cocok dengan kecocokan jodoh zodiak Leo dengan zodiak masing-masing. Kita lihat gambar yang gue ambil dari salah satu situs ramalan zodiak yang cukup terkenal.



Kita tela’ah satu persatu.
1.      Indonesia dengan Ir. Soekarno.

Seperti yang kita ketahui bahwa Bung Karno itu dilahirkan pada tanggal 6 Juni, dengan kata lain bahwa beliau adalah seorang yang berzodiak Gemini. Dan coba kita lihat kecocokan antara zodiak Leo dan Gemini digambar.
‘Leo kagum dengan kepandaian gemini, dan juga daya tariknya. Hubungan ini akan berakhir dengan penuh intrik, dan akan bertahan dalam waktu yang sebentar’.
Tidak diragukan lagi pada awalnya Indonesia kagum dengan kepintaran Bung Karno berpolitik dan kepintarannya ini membawa Indonesia merdeka. Bahkan kepintaran Bung Karno inilah yang membuat Indonesia dibanggakan dan cukup diperhitungan didunia international. Belum lagi ditambah dengan daya tariknya, membuat Indonesia semakin jatuh hati dan mentasbihkan beliau menjadi pasangan pertamanya.
Tapi seperti yang ramalan kecocokan zodiak katakan, hubungan ini hanya sebentar saja dan berakhir dengan penuh intrik. Seperti yang kita ketahui harmonisasi hubungan Indonesia dengan sang pacar pertama hanya berlangsung sebentar, dan ‘SUPERSEMAR’ adalah salah satu dari beberapa Intrik-intrik yang terjadi antara hubungan Bung Karno dan Indonesia sehingga membuat hubungan mereka kandas.

2.      Indonesia dengan Jendral Soeharto.

Setelah hubungannya kandas ditengah jalan  dengan Bung Karno, Indonesia masih tidak belajar dengan masa lalunya. Dia mencoba kembali peruntungan cintanya dengan seorang yang berzodiak Gemini lainnya, maka dipilihlah Pak Harto sebagai pasangannya yang selanjutnya. Walaupun hubungan ini berlangsung cukup lama dibandingkan dengan hubungannya dengan Bung Karno, tapi hubungannya dengan orang yang berzodiak Gemini kali ini adalah yang terbanyak intrik-intrik nya. Dimulai dari sebuah percobaan kudeta pada masa Bung Karno, kemudian dilanjutkan dengan kemenangan kontroversial yang dilakukan oleh ‘Sang Pacar kedua’ ini agar hubungan mereka tetap langgeng, kemudian dilanjutkan dengan krisis moneter, dugaan pelanggaran HAM, dan sampai pada akhirnya jatuhnya rezim orde baru dengan munculnya rezim reformasi dan penurunan paksa yang dilakukan oleh mahasiswa 98.
Semua itu adalah rentetan dari intrik yang terjadi selama perjalanan antara Indonesia dengan sang pacarnya. Hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk putus.

3.      Prof. Dr. B.J.Habibie.

Selepas berpisah dengan Pak Harto, Indonesia mencoba menjalin cinta dengan Pak Habibi. Laki-laki kelahiran tanggal 25 juni, dan juga berzodiak Cancer ini adalah sebuah pelarian Indonesia agar bisa move on dari pacarnya yang sudah 32 tahun (kurang lebih) dia pacari.
Kecocokan zodiak berkata:
‘Hasrat Leo yang tinggi untuk menjadi pusat perhatian sangat tidak cocok dengan Cancer yang pemalu. Kepiting yang sensitif bukanlah pilihan yang cocok’
Lagi-lagi memang benar kata kecocokan jodoh, hasrat Indonesia yang tinggi untuk bisa lepas dari bayang-bayang sang mantan terlama sangatlah tidak cocok dengan Pak Habibie. Belum lagi saat itu Indonesia menjadi pusat perhatian dunia.
Keruntuhan rezim orba, munculnya jaman Demokrasi yang sesungguhnya dari rezim reformasi, peristiwa 98, dan ditambah lagi dengan adanya krisis moneter yang melanda Indonesia membuat negeri ini menjadi pusat perhatian dunia saat itu. Pak Habibi belum mampu menandingi terangnya sinar yang dikeluarkan Indonesia dan membuat dia menjadi perhatian dunia itu, karena pada awalnya Pak Habibie tidak begitu banyak over acting untuk mencari-cari sesuatu yang dinamakan ‘Perhatian dunia’. Ditambah lagi sifatnya yang sensitif membuat hubungan ini harus berakhir.
Ya, Pak Habibie terlalu sensitif terhadap perlakuan yang diberikan Indonesia dengannya. Penolakan pertanggung jawaban yang disampaikan oleh Pak Habibie disidang paripurna MPR pada akhir masa-masa kebersamaan mereka sudah cukup membuat Pak Habibi dan Indonesia untuk mengakhiri hubungan mereka.

4.      Indonesia dengan K.H Abdurrahman Wahid.

Setelah kandas dengan pasangan Cancernya, Indonesia mencoba peruntungan dengan zodiak yang sama dengannya. Maka dipilihlah Presiden yang berkelahiran tanggal 4 Agustus ini.
‘Leo dengan Leo: Kombinasi yang dramatis, menyediakan peluang untuk saling mendominasi. Pasangan Tingkat tinggi, dan bisa berjalan.’
Seperti kata kecocokan zodiak, ini adalah pasangan yang dramatis. Dipilih oleh Indonesia untuk memutuskan bayang-bayang pacar sebelumnya yang berasal dari orde baru, karena dipercayai berasal dari jalur netral (Kaum Cendikiawan dan Ulama) membuat Gus Dur terpilih menjadi ‘PACAR’ Indonesia selanjutnya.
Dari awal memang pengangkatan Gus Dur sebagai pasangan Indonesia sudah dimulai dengan sebuah drama, dengan mencoba membelotkan UUD 1945 yang mengatakan kalau ‘seorang presiden Indonesia haruslah orang yang sehat Jasmani dan rohani’, para ‘Mak comblang’ antara Indonesia dan Gus Dur tetap keukeuh bahwa itu tidak ada masalahnya.
Gus Dur dan Indonesia saling mendominasi dalam menjalankan hubungan, Indonesia mendominasi Gus Dur untuk menghapus bayangan kenangan Orba dan Gus Dur mendominasi Indonesia dengan mengeluarkan beberapa perintah yang tidak terpikirkan sama sekali pada masa indah dengan Pak Harto.
Seperti, membebaskan Pers berpendapat, mengakui etnis Tionghoa yang beragama Kong Hucu, dan memberikan hari libur nasional pada hari besar agama lain merupakan cara hebat Gus Dur mendominasi Indonesia yang terkesan kaku dengan keberagaman saat itu.
Tapi sesuatu yang berawal dari sebuah dramatisir juga akan berakhir dengan sebuah Drama juga. Entah apa yang terjadi, ditengah jalan Indonesia memutuskan hubungannya dengan Gus Dur yang (mungkin) sejak awal hanya sebagai pelampiasan untuk melepas masa lalu dengan rezim Orba.

5.      Indonesia dengan Megawati Soekarno Putri.

Sebenarnya saat masih bersama Gus Dur ada indikasi bahwa Indonesia sedang melakukan ‘Perselingkuhan’ dengan Megawati yang saat itu menjadi ‘Teman Dekat’ Gus Dur.
Ini semua karena daya tarik yang dikeluarkan oleh Megawati yang berzodiak Aquarius. Seperti yang kita ketahui kalau Megawati adalah seorang Aquarius yang lahir pada tanggal 23 Januari.
‘Leo dan Aquarius: Daya tarik biasanya berujung hasrat, meskipun kepentingan Aquarius yang terus berkembang dan berpikiran tinggi akan meninggalkan Leo, dan Leo akan merasa ditinggalkan.’
Daya tarik Megawati yang saat itu memancarkan pesona seorang orator yang ulung seperti ayahnya sang proklamator membuat partainya menjadi pemenang pemilu, dan juga memenangi hampir seluruh hati Indonesia, dan karena pesona inilah yang membuat Indonesia tega memutuskan hubungannya dengan Gus Dur ditengah jalan dan berbalik memilih Megawati sebagai pasangannya.
Tapi seperti kata zodiak, kepentingan dan ambisi Megawati terus berkembang. Dengan harapan membawa Indonesia seperti bahkan melebihi saat berada pada masa sang ayahnya dulu membuat Megawati berpikiran sangat tinggi dan jauh kedepan. Beberapa BUMN dialihkannya dari PERJAN menjadi PERSERO, bahkan ada yang dia lego kepihat asing agar Indonesia mengalami kemajuan. Dan ini memang terbukti, Indonesia yang dulu ssangat jauh tertinggal dalam komunikasi sekarang dengan mudah mendapatkan komunikasi seluler.
Tapi pikiran Megawati tidak bisa terbaca dengan jelas oleh Indonesia saat itu, mungkin karena Indonesia melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Atau karena masih trauma dengan pengerukan sumber daya alam yang terjadi pada masa ORBA tanpa mendapat apa-apa, sehingga membuat hubungan mereka yang awalnya harmonis berubah perlahan-lahan karena Indonesia merasa ditinggalkan oleh Megawati.
Hingga pada akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah dengan cara baik-baik tanpa intrik seperti dengan pasangan-pasangannya yang sebelumnya.

6.      Indonesia dengan Jendral Susilo Bambang Yudhoyono.

‘Leo dan Virgo: Hasrat virgo untuk mengambil perintah, dan sifat yang teratur bertabrakan dengan sikap cuek dan spontanitas Leo. Pasangan ini butuh banyak kompromi’.
Pasangan ini butuh banyak kompromi, begitulah catatan yang gue lihat dari kecocokan jodoh antara SBY yang kelahiran 9 September dan berzodiak Virgo ini dengan Indonesia. Walaupun hubungan mereka terbilang cukup langgeng dan berakhir dengan damai, tapi selama mereka menjalin hubungan Indonesia dan SBY selalu terjadi konflik yang menurut gue butuh lebih banyak kompromi dan bicara satu sama lain dalam menghadapinya.
Beberapa kasus besar seperti korupsi Bank Century sampai kepada Kasus Lumpur panas adalah sesuatu yang mencoreng hubungan mereka dan sedikit membuat hubungan mereka sedikit panas pada akhir-akhir masa pacaran mereka.
Indonesia dan SBY kurang kompromi menghadapi masalah itu, belum lagi sifat sang Virgo dalam mengambil perintah tidak didukung oleh Indonesia yang saat itu mulai cuek dengan SBY karena sudah tidak harmonis lagi.

7.      Indonesia dengan Ir. Joko Widodo.

Ini adalah pasangan Indonesia yang teranyar, mereka baru menjalin hubungan setelah Indonesia putus dengan SBY.
Awal mulanya adalah sama seperti ketertarikan Indonesia dengan pasangannya yang berzodiak Gemini sebelumnya, yaitu dimulai dari rasa kagum dan daya tarik Gemini. Indonesia kagum dengan prestasi-prestasi Jokowi yang berapa kali masuk kedalam majalah Internasional, belum lagi ditambah dengan kepintarannya dalam menangani masalah Jakarta (saudara dekat Indonesia) membuat Indonesia semakin kagum dengan Jokowi. Hal itu ditambah dengan daya tarik Jokowi yang berasalh dan pro dengan mereka yang berasal dari kalangan rakyat kecil yang memang menjadi lingkungan Indonesia.
Memang sungguh pendekatan dan cara mengambil hati yang sangat cerdas dari Jokowi saat itu kepada Indonesia yang memang saat itu sudah tidak suka lagi dengan pasangannya sebelumnya, yaitu SBY.
Tidak perlu menunggu waktu lama lagi, saat Jokowi ‘nembak’ Indonesia, Indonesia langsung meng-iya-kan untuk menerima Jokowi sebagai pacarnya yang ‘ketujuh’ tanpa mengingat-ingat kembali tentang apa yang telah terjadi antara Dia (Indonesia) dengan pacarnya yang sebelumnya dan berzodiak Gemini.
Meskipun begitu, awal perjalanan merekapun juga sudah ditandai dengan sebuah intrik-intrik.
Seperti, PDI-P yang menjadi sang ‘Mak Comblang’ yang awalnya mendukung orang lain (Prabowo) untuk jadian dengan Indonesia berbalik membelot mendukung Jokowi.
Patut kita tunggu apakah akan ada intrik-intrik yang menjadi khas hubungan antara Leo dan Gemini pada akhir perjalanan cinta mereka nanti, atau Jokowi mampu memutus mata rantai mimpi buruk Indonesia dengan pasangan berzodiak Gemini seperti yang selama ini terjadi.
So, Jokowi What Should You Do ??

NP: Kalau hubungan percintaan Indonesia yang terakhir ini berakhir dengan kekecewaan lagi, Indonesia patut mencoba untuk berpasangan dengan mereka yang berzodiak seperti ‘ARIES’.



0 komentar:

Posting Komentar