Selasa, 28 Juli 2015

Randomly Feels.


Menurut dari yang gue lihat fungsi sosial media yang awalnya (mungkin) diciptakan hanya untuk bersosial masyarakat didunia maya atau sebagai media komunikasi jarak jauh, tapi sekarang pada ujungnya sudah berkembang memiliki fungsi yang lain. Dari yang gue lihat tujuan orang yang membuat akun sosial media yang pada awalnya hanya untuk sarana komunikasi dengan orang yang jauh malah berkembang menjadi banyak hal.
Gue secara umum sudah mengkelompokkan tujuan orang-orang membuat sosial media pada umumnya.
1.      Untuk Pamer.
2.      Untuk Curhat.
3.      Untuk Pencintraan.
4.      Untuk Fun (Mencari kesenangan).

Gue sih sebenarnya termasuk pada kelompok yang hanya mencari ‘fun’ aja kalo main sosial media seperti twitter (misalnya), nge-Re-Tweet Twitt yang lucu dan masuk akal menurut gue terus menanggapinya dan sebagainya dan sebagainya. Karena menurut gue selain buat ‘fun’ semua yang mereka lakukan disosial media itu adalah ‘Klise’ (menurut gue).
Sebagai contoh ada orang yang tiap hari check in di tempat-tempat makan yang mahal dan terkenal terus, ada yang tiap minggu kerjanya suka upload foto liburan, foto makanan, foto liburan sambil makan atau sebagainya. Bisa jadi dia hanya diam dirumah sambil menghayal atau sedang makan diwarteg padahal check in nya direstoran mewah. Kemudian ada yang tiap harinya curhat terus disosial media seakan hidupnya itu gak ada yang bisa ngalahin sengsaranya, tapi walaupun hidup sengsara dia masih sempat buat mikirin untuk update status (aneh banget), karena menurut gue orang yang udah berat banget masalahnya itu gak bakalan bisa ingat apapun lagi kecuali ingat Tuhan, jadi adalah aneh kalau kita masih ingat buat update status disela-sela masalah kita yang udah seberat ‘Rikisi’. Kemudian ada juga orang yang main sosial media sukanya pencitraan, bikin status bijak padahal dia seharinya disuruh mutusin milih beli bakwan atau tahu goreng aja galau gak bisa mutusinnya, sok bisa ngerti cinta padahal gak pernah ngerasain cinta itu gimana rasanya.
Jadi karena itu gue ngerasa selain buat fun, orang yang main sosial media itu klise.
Walaupun, gue suka cari fun tapi untuk kali ini gue bakalan ‘Curhat’ di blog ini. Ini bukan pencintraan yang terselubung, atau gue pengen galau-galauan terselubung, tapi murni gue mau cerita pengalaman gue yang gue rasain saat ini. Karena curhat itu gak melulu soal galau, sebab intinya curhat itu adalah cerita apa yang sedang kita rasakan.
Pernah gak lo ngerasa Random karena beberapa kejadian yang lo rasain dalam waktu yang singkat dan terjadi secara rapi ber-turutan ??
Dan lo ngerasa itu semua berkaitan sama lain, dan lo ngerasa ada sebuah firasat dari itu semua tapi lo gak tau itu apa ??
Kemudian hasilnya lo ngerasa senang atau sedih.
Kalo lo nanya balik, ‘Emang lo pernah ??’, ke gue gue bakalan jawab ‘Iya’. Karena itu sedang gue rasakan sekarang (maka dari itu gue curhat ke elo pada).
Aku merasakan ada beberapa mozaik yang berdatangan silih berganti yang membuat perasaan ini random dan berkumpul satu persatu kedalam hari-hari gue yang gue rasa akan membentuk menjadi satu kesatuan yang utuh pada akhirnya nanti. Walaupun guebelum tahu itu apa tapi yang jelas, samar-samar jika itu akan terbentuk maka gue nanti akan merasa kalau itu adalah sebuah ‘De javu’ dari apa yang gue rasakan saat ini
Semua itu berawal dari beberapa minggu yang lalu (gue lupa tanggal berapa), tapi yang jelas itu kisarannya beberapa hari sebelum Lebaran 1436 H. Saat itulah mozaik pertama mulai datang kedalam kehidupan gue.

Gue bermimpi bertemu seorang anak (yang rasanya gue kenal tapi gue gak ingat itu siapa), gue ngerasa kalau gue kenal anak itu (tapi nyatanya didunia nyata gue gak kenal dia sama sekali). Gue (didalam mimpi itu) merasa kalau anak itu adalah versi masa kecilnya kenalan gue yang gue kenal sangat dekat sekali, dia adalah orang yang gue kenal (dalam mimpi) itu dalam versi anak kecil atau (mungkin) yang gue lihat itu adalah gambaran dia saat masih kecil.
Dia itu (anak yang gue lihat dalam mimpi), seorang cewek, manis, dan sotoy. Dan kesotoy-annya itu bikin gue ingat seseorang (padahal seingat gue kenalan gue gak ada yang sotoy).
Kenapa gue bilang dia (anak perempuan itu) sotoy ?? karena waktu itu (entah kenapa) kita lagi bahas soal mate-matika (padahal gue gak ada kenangan manis dengan mata pelajaran itu) dan kita udah jauh bahas sampai aljabar dan tips-tips serta trik biar jago mate-matika, kemudian tiba-tiba dia berkata.
‘Kalo mau hebat mate-matika itu jangan hafal perkalian dasar’, kata dia terlihat seperti anak polos kelas 6 SD tapi dimata gue sejak dia bilang itu dia jadi keliatan kayak bocah sotoy yang super nyebelin.
‘What ???!!!!!!!!!!!’, kata gue setengah teriak.
Wah, sotoy ni bocah pikir gue. Maksudnya perkalian itu jangan dihafal itu gimana maksudnya ?? kalo perkalian jangan dihafal terus diapain dong ?? dimakan ?? atau ditulis dalam kertas kemudian lo bawa kemana-mana gitu kayak diary kecil gitu ?? terus kalo lagi dibutuhin, saat mau ngitung kurs rupiah gitu gue harus buka lagi catatannya.
Ya, gak mungkin kan ??
Setau gue penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian itu adalah awal dan dasar dari seluruh mate-matika. Lo gak bakalan bisa jago atau dibilang jago matematika kalo saat mau ngitung rumus lingkaran (misalnya) yang ada perkalian tapi lo liat catatan.
Gimana kerennya itu kalo lo dengar.
‘Eh si Deas itu jago mate-matika loh. Dia juara Olimpiade.’
‘Iya ?? Wah keren dong’
‘Ya, gitu deh tapi dia gak hafal perkalian 1-10’
‘Wah,, pasti nyogok juri itu pasti’
Gak keren kalo lo terlihat seperti itu menurut gue.
Terus gue penasaran, kenapa ini bocah bisa bicara seperti itu.
‘Jadi gimana dong ??’, tanya gue kebocah itu.
‘Ya, gak gimana lagi. Langsung aja berlatih yang lainnya tanpa harus hafal perkalian. Misalnya mau belajar aljabar, langsung aja deh belajar aljabar’, kata dia polos.

‘Hooo’, gue makin bingung. Gimana kalau nanti di aljabar ada perkaliannya ?? pikir gue. Tapi karena masih penasaran, gue tanya lagi.
‘Emang siapa yang bilang begitu ?? siapa yang ngajarin ??’, kata gue lagi.
‘Mama’, jawabnya singkat.
‘Mama kamu jago mate-matika ??’, tanya gue lagi.
‘Iya, jago banget. Mama yang ngajarin aku sampai aku jadi jago seperti ini’, kata dia lagi.
Gue makin penasaran, ini apa yang salah dengan ‘mama’ nya ini, sampai punya pendapat seperti itu. Seperti punya pantangan buat hafa perkalian, seperti doktrin orang-orang yang menganggap jangan pakai baju warna hijau dipantai kidul.
‘Memangnya mama kamu siapa ?? Guru Mate-matika ??’, tanya gue makin penasaran.
‘Bukan, tapi guru Kimia’, kata dia lagi.
‘Jadi kamu ??’, kata gue kaget (gue juga gak paham kenapa dalam mimpi gue ini gue bisa kaget begitu).
‘Iya’, katanya lagi sambil tersenyum.
Begitu mendengar jawabannya, entah kenapa gue senang banget. Langsung aja gue peluk itu bocah sangat erat, bahkan sangat sangat erat, seperti seseorang yang sangat rindu dengan seseorang lainnya dan gak ingin kehilangan lagi. Hati gue kerasa random banget saat itu.
Kemudian gue terbangun.
Sebenarnya itu mimpi, mimpi biasa aja gak ada makna apa-apa kecuali ada kata ‘Guru Kimia’ nya, karena dari dulu gue itu suka tremor tiap ketemu orang yang ada unsur ‘Guru Kimia’ nya. Baik itu orang yang mamanya ‘Guru Kimia’, atau dia yang punya pacar ‘Guru Kimia’, atau dia itu adalah ‘Guru Kimia’ itu sendiri. Mungkin ini karena selama SMA gue benci dan takut banget sama yang namanya ‘Guru Kimia’.
Tapi diluar semua itu yang bikin gue ngerasa kalau mimpi ini punya sesuatu yang bikin gue kepikiran terus adalah itu adalah untuk pertama kalinya gue ingat mimpi gue secara utuh dalam satu set yang lengkap. Mulai dari awalnya, orang yang gue temui wajahnya gue ingat jelas, dan apa yang kita obrolkan sampai gue hafal semua dialognya.
Soalnya, biasanya gue kalo bermimpi paling hanya ingat temanya doang. Misalnya mimpi main bola sama teman-teman, atau ketemu sama Kaka terus main bola bareng. Hanya itu, tapi apa yang terjadi secara detail gue gak bakalan ingat lagi, tentang apa yang kita omongin atau sebagainya. Tapi mimpi kali ini beda meskipun udah lama berlalu (sekitar dua mingguan), gue masih ingat.
Beberapa hari kemudian gue merasa mozaik kedua datang di kehidupan gue sebagai kelanjutan dari mozaik yang pertama itu, yaitu tentang ‘warna hijau’.
Jika sebelumnya itu soal mimpi, mozaik kedua yang bikin perasaan gue random adalah saat gue baca novel yang baru gue beli di Gramedia. Kejadiannya adalah sekitar tanggal 21 Juli 2015, waktu itu gue beli novel dari Dara Prayoga yang judulnya ‘Back To You’.

Dinovel itu dia ceritain tentang perjalanan cinta dia dengan istrinya yang menurut gue drama dan asyik buat dibaca, jika lo bilang kalau kisah cinta yang indah dan aneh-aneh itu ada di FTV, gue saranin lo baca itu buku dan lo baru tau kalau kisah cinta yang lo bilang di FTV itu juga ada dikisah nyata.
Terus novel itu yang bikin gue random ??
Bukan, bukan cerita novel itu yang bikin gue random dan berhayal tapi melainkan salah satu bit atau kalimatnya yang bikin gue random. Disana Oka (sang penulis) teringat sama mantannya yang akhirnya jadi istrinya karena beberapa fenomena yang aneh dan unik (yang gue rasa hampir sama seperti yang gue rasain seperti sekarang ini). Dia selalu bermasalah dengan warna hijau, kemanapun dia pergi dia selalu bertemu dengan warna hijau yang ternyata itu adalah warna favorit istrinya. Dan gue sepintas ingat kalau hijau juga adalah warna favorit mantan gue (bisa dibilang itu warna favorit keduanya setelah merah), kenapa dia (Oka) ini harus bahas soal warna hijau ?? apa gak ada warna lain selain warna itu ?? seperti warna putih menurut pikir gue. Dan ada apa dengan warna hijau itu ??
Sampai sekarang mimpi dan bit novel itu masih bikin gue penasaran dan random sampai saat ini, sebab gue merasa mereka saling terkait satu sama lain dan saling melengkapi. Seperti sebuah cerita sekuel dari film multilogi.
Mozaik ketiga adalah sang mantan, beberapa hari ini gue selalu ingat mantan. Entah kenapa sejak mimpi dan baca novel itu gue selalu kepikiran mantan gue yang udah lama kita putus. Padahal gue mau gimanapun, walaupun lagi ngelamun sekalipun bayangan mantan gak pernah kelihatan dibayangan gue. Dan kali ini udah beberapa kali gue kebayang dan bermimpi tentang dia (walaupun mimpi gue itu gue gak ingat seperti apa detailnya, gak seperti mimpi gue tentang anak sotoy tadi).
Kemudian mozaik keempat yang bikin gue ngerasa random adalah tentang kata ‘BARALEK’.

Baralek itu (gue baru tahu) adalah salah satu prosesi pernikahan dalam adat minang.
Gue awalnya gak pernah tahu apa itu Baralek, bahkan nama Baralek itupun gue baru dengar sekarang. Soalnya wajar, gue ini bukan orang minang dan gue gak begitu suka rendang, dari hal-hal yang berbau minang yang gue suka hanya kuah sate padangnya yang menurut gue itu gak ada tandingannya diseluruh negeri ini.
Awalnya gue tahu istilah Baralek, saat gue ngobrol sama ‘MAMI’ (tetangga gue) beberapa hari yang lalu (sekitar tanggal 22-23 Juli 2015) yang juga orang minang, waktu itu Mami manggil gue buat ngasih ‘keripik bawang’ buatannya, terus entah kenapa tiba-tiba dia bilang kalo ada sodaranya bakalan ‘BARALEK’. Karena gue gak tau Baralek itu apaan gue nanya sama ibu gue yang ternyata tau itu, jadi gue dijelasin tentang itu.
‘Ado sanak Mami mau Baralek Ta, klak Mami samo-samo sanak Mami ndak ngantranyo. Hatta kalo ndak ikut ikut ajo kito meramikannyo’, kata Mami waktu itu mengajak gue buat ikut nemenin sodaranya Baralek.
‘Ohhh’, kata gue sok ngerti. Padahal gue gak tau Baralek itu apaan.
Sejak saat itu (sejak tau apa itu baralek), setiap saat gue ketemu orang atau ngapain gitu pasti ketemu sama kata-kata yang menyangkut tentang Baralek atau pernikahan itu tadi, seperti selalu mengikuti gue. Dan sejak mendengar kata Baralek itu gue entah mengapa kayak ngerasa sedih dan takut kehilangan gitu. Benar-benar random sekali.
Ini kenapa lagi semesta ?? pikir gue gak begitu paham dengan fenomena yang terus-menerus bikin gue random sampai sekarang.
Mulai dari ketemu orang dimimpi yang rasanya bikin gue bahagia, terus keingat mantan karena, dan ditambah lagi ketemu soal Baralek itu tadi. Apa yang pengen semesta bilangin ke gue ??
Apa semesta nyuruh gue cepat-cepat nikah ??
Atau gue bakalan ditinggal menikah sama orang-orang yang (sebenernya masih) gue sayang ?? gue gak tahu, dan inilah yang bikin gue ‘Feels Randomly’ dalam beberapa hari ini. Gue gak tau kenapa.
Kalo soal menikah, gue sebagai laki-laki normal juga pengen tapi masalahnya gue ini laki-laki dan anak satu-satunya, dan gue belum ada pekerjaan yang tetap. Gue masih punya tugas buat balas perlakuan kedua orang super nyebelin yang udah nemenin gue dari lahir sampai sekarang (baca : Ayah dan Ibu gue) itu dulu baru gue bisa tenang. Karena gue sayang mereka.
Jadi semesta jangan menyindir gue dulu soal Baralek atau semacamnya karena gue masih ada titipan dari Tuhan yang mesti gue jaga.
Dan mozaik kelima adalah tentang film ‘Tenggelamnya Kapal Van der wijck’.

Hari ini tanggal 26 Juli 2015, gue gak sengaja menonton film ini. Meskipun sudah berapa kali gue menonton film ini tapi tetap aja ada yang membuat perasaan gue beda ketika gue menonton film ini sebelumnya.
Zainudin dan Hayati, kisah cinta gadis Minang dan pemuda dari luar Minang yang dianggap tidak bersuku, dan lelaki yang kaya raya yang beruntung mendapatkan Hayati sehingga memberikn penderitaan yang teramat dalam didalam hati Zainudin sepanjang masa.
Gue kembali merasa kalau ini terkait dengan beberapa mozaik sebelumnya. Baralek, anak kecil yang memiliki aura seperti Hayati saat gue mencoba memejamkan mata dan meresapi makna dari film tersebut, kisah yang hampir mirip dengan ‘Back to you’ walaupun berbeda ending ketika Zainudin bertemu kembali dengan Hayati yang dicoba dia untuk lupakan, dan rasa sakit serta pedih yang teramat dalam yang gue rasakan sama seperti keempat mozaik sebelumnya setiap gue mencoba untuk meresapi kisah ini.
Dan gue ngerasa ini belum selesai, gue menunggu mozaik-mozaik ini menjadi satu kesatuan yang utuh untuk merasakan sebuah ‘de javu’ kepada suatu masa.


0 komentar:

Posting Komentar