Menurut
dari yang gue lihat fungsi sosial media yang awalnya (mungkin) diciptakan hanya
untuk bersosial masyarakat didunia maya atau sebagai media komunikasi jarak
jauh, tapi sekarang pada ujungnya sudah berkembang memiliki fungsi yang lain.
Dari yang gue lihat tujuan orang yang membuat akun sosial media yang pada
awalnya hanya untuk sarana komunikasi dengan orang yang jauh malah berkembang
menjadi banyak hal.
Gue
secara umum sudah mengkelompokkan tujuan orang-orang membuat sosial media pada
umumnya.
1.
Untuk
Pamer.
2.
Untuk
Curhat.
3.
Untuk
Pencintraan.
4.
Untuk
Fun (Mencari kesenangan).
Gue
sih sebenarnya termasuk pada kelompok yang hanya mencari ‘fun’ aja kalo main
sosial media seperti twitter (misalnya), nge-Re-Tweet Twitt yang lucu dan masuk
akal menurut gue terus menanggapinya dan sebagainya dan sebagainya. Karena
menurut gue selain buat ‘fun’ semua yang mereka lakukan disosial media itu
adalah ‘Klise’ (menurut gue).
Sebagai
contoh ada orang yang tiap hari check in di tempat-tempat makan yang mahal dan
terkenal terus, ada yang tiap minggu kerjanya suka upload foto liburan, foto
makanan, foto liburan sambil makan atau sebagainya. Bisa jadi dia hanya diam
dirumah sambil menghayal atau sedang makan diwarteg padahal check in nya
direstoran mewah. Kemudian ada yang tiap harinya curhat terus disosial media
seakan hidupnya itu gak ada yang bisa ngalahin sengsaranya, tapi walaupun hidup
sengsara dia masih sempat buat mikirin untuk update status (aneh banget),
karena menurut gue orang yang udah berat banget masalahnya itu gak bakalan bisa
ingat apapun lagi kecuali ingat Tuhan, jadi adalah aneh kalau kita masih ingat
buat update status disela-sela masalah kita yang udah seberat ‘Rikisi’.
Kemudian ada juga orang yang main sosial media sukanya pencitraan, bikin status
bijak padahal dia seharinya disuruh mutusin milih beli bakwan atau tahu goreng
aja galau gak bisa mutusinnya, sok bisa ngerti cinta padahal gak pernah
ngerasain cinta itu gimana rasanya.
Jadi
karena itu gue ngerasa selain buat fun, orang yang main sosial media itu klise.
Walaupun,
gue suka cari fun tapi untuk kali ini gue bakalan ‘Curhat’ di blog ini. Ini
bukan pencintraan yang terselubung, atau gue pengen galau-galauan terselubung,
tapi murni gue mau cerita pengalaman gue yang gue rasain saat ini. Karena
curhat itu gak melulu soal galau, sebab intinya curhat itu adalah cerita apa
yang sedang kita rasakan.
Pernah
gak lo ngerasa Random karena beberapa kejadian yang lo rasain dalam waktu yang
singkat dan terjadi secara rapi ber-turutan ??
Dan
lo ngerasa itu semua berkaitan sama lain, dan lo ngerasa ada sebuah firasat
dari itu semua tapi lo gak tau itu apa ??
Kemudian
hasilnya lo ngerasa senang atau sedih.
Kalo
lo nanya balik, ‘Emang lo pernah ??’, ke gue gue bakalan jawab ‘Iya’. Karena
itu sedang gue rasakan sekarang (maka dari itu gue curhat ke elo pada).
Aku
merasakan ada beberapa mozaik yang berdatangan silih berganti yang membuat
perasaan ini random dan berkumpul satu persatu kedalam hari-hari gue yang gue
rasa akan membentuk menjadi satu kesatuan yang utuh pada akhirnya nanti.
Walaupun guebelum tahu itu apa tapi yang jelas, samar-samar jika itu akan
terbentuk maka gue nanti akan merasa kalau itu adalah sebuah ‘De javu’ dari apa
yang gue rasakan saat ini
Semua
itu berawal dari beberapa minggu yang lalu (gue lupa tanggal berapa), tapi yang
jelas itu kisarannya beberapa hari sebelum Lebaran 1436 H. Saat itulah mozaik
pertama mulai datang kedalam kehidupan gue.
Gue
bermimpi bertemu seorang anak (yang rasanya gue kenal tapi gue gak ingat itu
siapa), gue ngerasa kalau gue kenal anak itu (tapi nyatanya didunia nyata gue
gak kenal dia sama sekali). Gue (didalam mimpi itu) merasa kalau anak itu
adalah versi masa kecilnya kenalan gue yang gue kenal sangat dekat sekali, dia
adalah orang yang gue kenal (dalam mimpi) itu dalam versi anak kecil atau
(mungkin) yang gue lihat itu adalah gambaran dia saat masih kecil.
Dia
itu (anak yang gue lihat dalam mimpi), seorang cewek, manis, dan sotoy. Dan
kesotoy-annya itu bikin gue ingat seseorang (padahal seingat gue kenalan gue
gak ada yang sotoy).
Kenapa
gue bilang dia (anak perempuan itu) sotoy ?? karena waktu itu (entah kenapa)
kita lagi bahas soal mate-matika (padahal gue gak ada kenangan manis dengan
mata pelajaran itu) dan kita udah jauh bahas sampai aljabar dan tips-tips serta
trik biar jago mate-matika, kemudian tiba-tiba dia berkata.
‘Kalo
mau hebat mate-matika itu jangan hafal perkalian dasar’, kata dia terlihat
seperti anak polos kelas 6 SD tapi dimata gue sejak dia bilang itu dia jadi
keliatan kayak bocah sotoy yang super nyebelin.
‘What
???!!!!!!!!!!!’, kata gue setengah teriak.
Wah,
sotoy ni bocah pikir gue. Maksudnya perkalian itu jangan dihafal itu gimana
maksudnya ?? kalo perkalian jangan dihafal terus diapain dong ?? dimakan ??
atau ditulis dalam kertas kemudian lo bawa kemana-mana gitu kayak diary kecil
gitu ?? terus kalo lagi dibutuhin, saat mau ngitung kurs rupiah gitu gue harus
buka lagi catatannya.
Ya,
gak mungkin kan ??
Setau
gue penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian itu adalah awal dan
dasar dari seluruh mate-matika. Lo gak bakalan bisa jago atau dibilang jago
matematika kalo saat mau ngitung rumus lingkaran (misalnya) yang ada perkalian
tapi lo liat catatan.
Gimana
kerennya itu kalo lo dengar.
‘Eh
si Deas itu jago mate-matika loh. Dia juara Olimpiade.’
‘Iya
?? Wah keren dong’
‘Ya,
gitu deh tapi dia gak hafal perkalian 1-10’
‘Wah,,
pasti nyogok juri itu pasti’
Gak
keren kalo lo terlihat seperti itu menurut gue.
Terus
gue penasaran, kenapa ini bocah bisa bicara seperti itu.
‘Jadi
gimana dong ??’, tanya gue kebocah itu.
‘Ya,
gak gimana lagi. Langsung aja berlatih yang lainnya tanpa harus hafal
perkalian. Misalnya mau belajar aljabar, langsung aja deh belajar aljabar’,
kata dia polos.
‘Hooo’,
gue makin bingung. Gimana kalau nanti di aljabar ada perkaliannya ?? pikir gue.
Tapi karena masih penasaran, gue tanya lagi.
‘Emang
siapa yang bilang begitu ?? siapa yang ngajarin ??’, kata gue lagi.
‘Mama’,
jawabnya singkat.
‘Mama
kamu jago mate-matika ??’, tanya gue lagi.
‘Iya,
jago banget. Mama yang ngajarin aku sampai aku jadi jago seperti ini’, kata dia
lagi.
Gue
makin penasaran, ini apa yang salah dengan ‘mama’ nya ini, sampai punya
pendapat seperti itu. Seperti punya pantangan buat hafa perkalian, seperti
doktrin orang-orang yang menganggap jangan pakai baju warna hijau dipantai
kidul.
‘Memangnya
mama kamu siapa ?? Guru Mate-matika ??’, tanya gue makin penasaran.
‘Bukan,
tapi guru Kimia’, kata dia lagi.
‘Jadi
kamu ??’, kata gue kaget (gue juga gak paham kenapa dalam mimpi gue ini gue
bisa kaget begitu).
‘Iya’,
katanya lagi sambil tersenyum.
Begitu
mendengar jawabannya, entah kenapa gue senang banget. Langsung aja gue peluk
itu bocah sangat erat, bahkan sangat sangat erat, seperti seseorang yang sangat
rindu dengan seseorang lainnya dan gak ingin kehilangan lagi. Hati gue kerasa
random banget saat itu.
Kemudian
gue terbangun.
Sebenarnya
itu mimpi, mimpi biasa aja gak ada makna apa-apa kecuali ada kata ‘Guru Kimia’
nya, karena dari dulu gue itu suka tremor tiap ketemu orang yang ada unsur
‘Guru Kimia’ nya. Baik itu orang yang mamanya ‘Guru Kimia’, atau dia yang punya
pacar ‘Guru Kimia’, atau dia itu adalah ‘Guru Kimia’ itu sendiri. Mungkin ini
karena selama SMA gue benci dan takut banget sama yang namanya ‘Guru Kimia’.
Tapi
diluar semua itu yang bikin gue ngerasa kalau mimpi ini punya sesuatu yang
bikin gue kepikiran terus adalah itu adalah untuk pertama kalinya gue ingat
mimpi gue secara utuh dalam satu set yang lengkap. Mulai dari awalnya, orang
yang gue temui wajahnya gue ingat jelas, dan apa yang kita obrolkan sampai gue
hafal semua dialognya.
Soalnya,
biasanya gue kalo bermimpi paling hanya ingat temanya doang. Misalnya mimpi
main bola sama teman-teman, atau ketemu sama Kaka terus main bola bareng. Hanya
itu, tapi apa yang terjadi secara detail gue gak bakalan ingat lagi, tentang
apa yang kita omongin atau sebagainya. Tapi mimpi kali ini beda meskipun udah
lama berlalu (sekitar dua mingguan), gue masih ingat.
Beberapa
hari kemudian gue merasa mozaik kedua datang di kehidupan gue sebagai
kelanjutan dari mozaik yang pertama itu, yaitu tentang ‘warna hijau’.
Jika
sebelumnya itu soal mimpi, mozaik kedua yang bikin perasaan gue random adalah
saat gue baca novel yang baru gue beli di Gramedia. Kejadiannya adalah sekitar
tanggal 21 Juli 2015, waktu itu gue beli novel dari Dara Prayoga yang judulnya
‘Back To You’.
Dinovel
itu dia ceritain tentang perjalanan cinta dia dengan istrinya yang menurut gue
drama dan asyik buat dibaca, jika lo bilang kalau kisah cinta yang indah dan
aneh-aneh itu ada di FTV, gue saranin lo baca itu buku dan lo baru tau kalau
kisah cinta yang lo bilang di FTV itu juga ada dikisah nyata.
Terus
novel itu yang bikin gue random ??
Bukan,
bukan cerita novel itu yang bikin gue random dan berhayal tapi melainkan salah
satu bit atau kalimatnya yang bikin gue random. Disana Oka (sang penulis)
teringat sama mantannya yang akhirnya jadi istrinya karena beberapa fenomena
yang aneh dan unik (yang gue rasa hampir sama seperti yang gue rasain seperti
sekarang ini). Dia selalu bermasalah dengan warna hijau, kemanapun dia pergi
dia selalu bertemu dengan warna hijau yang ternyata itu adalah warna favorit
istrinya. Dan gue sepintas ingat kalau hijau juga adalah warna favorit mantan
gue (bisa dibilang itu warna favorit keduanya setelah merah), kenapa dia (Oka)
ini harus bahas soal warna hijau ?? apa gak ada warna lain selain warna itu ??
seperti warna putih menurut pikir gue. Dan ada apa dengan warna hijau itu ??
Sampai
sekarang mimpi dan bit novel itu masih bikin gue penasaran dan random sampai saat
ini, sebab gue merasa mereka saling terkait satu sama lain dan saling
melengkapi. Seperti sebuah cerita sekuel dari film multilogi.
Mozaik
ketiga adalah sang mantan, beberapa hari ini gue selalu ingat mantan. Entah
kenapa sejak mimpi dan baca novel itu gue selalu kepikiran mantan gue yang udah
lama kita putus. Padahal gue mau gimanapun, walaupun lagi ngelamun sekalipun
bayangan mantan gak pernah kelihatan dibayangan gue. Dan kali ini udah beberapa
kali gue kebayang dan bermimpi tentang dia (walaupun mimpi gue itu gue gak ingat
seperti apa detailnya, gak seperti mimpi gue tentang anak sotoy tadi).
Kemudian
mozaik keempat yang bikin gue ngerasa random adalah tentang kata ‘BARALEK’.
Baralek
itu (gue baru tahu) adalah salah satu prosesi pernikahan dalam adat minang.
Gue
awalnya gak pernah tahu apa itu Baralek, bahkan nama Baralek itupun gue baru
dengar sekarang. Soalnya wajar, gue ini bukan orang minang dan gue gak begitu
suka rendang, dari hal-hal yang berbau minang yang gue suka hanya kuah sate
padangnya yang menurut gue itu gak ada tandingannya diseluruh negeri ini.
Awalnya
gue tahu istilah Baralek, saat gue ngobrol sama ‘MAMI’ (tetangga gue) beberapa
hari yang lalu (sekitar tanggal 22-23 Juli 2015) yang juga orang minang, waktu
itu Mami manggil gue buat ngasih ‘keripik bawang’ buatannya, terus entah kenapa
tiba-tiba dia bilang kalo ada sodaranya bakalan ‘BARALEK’. Karena gue gak tau
Baralek itu apaan gue nanya sama ibu gue yang ternyata tau itu, jadi gue
dijelasin tentang itu.
‘Ado
sanak Mami mau Baralek Ta, klak Mami samo-samo sanak Mami ndak ngantranyo.
Hatta kalo ndak ikut ikut ajo kito meramikannyo’, kata Mami waktu itu mengajak
gue buat ikut nemenin sodaranya Baralek.
‘Ohhh’,
kata gue sok ngerti. Padahal gue gak tau Baralek itu apaan.
Sejak
saat itu (sejak tau apa itu baralek), setiap saat gue ketemu orang atau ngapain
gitu pasti ketemu sama kata-kata yang menyangkut tentang Baralek atau
pernikahan itu tadi, seperti selalu mengikuti gue. Dan sejak mendengar kata
Baralek itu gue entah mengapa kayak ngerasa sedih dan takut kehilangan gitu.
Benar-benar random sekali.
Ini
kenapa lagi semesta ?? pikir gue gak begitu paham dengan fenomena yang
terus-menerus bikin gue random sampai sekarang.
Mulai
dari ketemu orang dimimpi yang rasanya bikin gue bahagia, terus keingat mantan
karena, dan ditambah lagi ketemu soal Baralek itu tadi. Apa yang pengen semesta
bilangin ke gue ??
Apa
semesta nyuruh gue cepat-cepat nikah ??
Atau
gue bakalan ditinggal menikah sama orang-orang yang (sebenernya masih) gue
sayang ?? gue gak tahu, dan inilah yang bikin gue ‘Feels Randomly’ dalam
beberapa hari ini. Gue gak tau kenapa.
Kalo
soal menikah, gue sebagai laki-laki normal juga pengen tapi masalahnya gue ini
laki-laki dan anak satu-satunya, dan gue belum ada pekerjaan yang tetap. Gue
masih punya tugas buat balas perlakuan kedua orang super nyebelin yang udah
nemenin gue dari lahir sampai sekarang (baca : Ayah dan Ibu gue) itu dulu baru
gue bisa tenang. Karena gue sayang mereka.
Jadi
semesta jangan menyindir gue dulu soal Baralek atau semacamnya karena gue masih
ada titipan dari Tuhan yang mesti gue jaga.
Dan
mozaik kelima adalah tentang film ‘Tenggelamnya Kapal Van der wijck’.
Hari
ini tanggal 26 Juli 2015, gue gak sengaja menonton film ini. Meskipun sudah
berapa kali gue menonton film ini tapi tetap aja ada yang membuat perasaan gue
beda ketika gue menonton film ini sebelumnya.
Zainudin
dan Hayati, kisah cinta gadis Minang dan pemuda dari luar Minang yang dianggap
tidak bersuku, dan lelaki yang kaya raya yang beruntung mendapatkan Hayati
sehingga memberikn penderitaan yang teramat dalam didalam hati Zainudin
sepanjang masa.
Gue
kembali merasa kalau ini terkait dengan beberapa mozaik sebelumnya. Baralek, anak
kecil yang memiliki aura seperti Hayati saat gue mencoba memejamkan mata dan
meresapi makna dari film tersebut, kisah yang hampir mirip dengan ‘Back to you’
walaupun berbeda ending ketika Zainudin bertemu kembali dengan Hayati yang
dicoba dia untuk lupakan, dan rasa sakit serta pedih yang teramat dalam yang
gue rasakan sama seperti keempat mozaik sebelumnya setiap gue mencoba untuk
meresapi kisah ini.
Dan
gue ngerasa ini belum selesai, gue menunggu mozaik-mozaik ini menjadi satu
kesatuan yang utuh untuk merasakan sebuah ‘de javu’ kepada suatu masa.





0 komentar:
Posting Komentar