Pernah
aku berfikir kalau aku tanpa kalian, berjalan diatas bumi ini sendiri dengan
kedua kakiku yang kukira cukup kuat untuk mengantarkan aku ketempat tujuanku.
Tapi ternyata tak dinyanya, aku salah, benar-benar salah. Kedua kaki ini belum
cukup mampu untuk melangkah jauh, karena ada kalanya mereka merasa letih dan
ingin berhenti. Disaat itu biasanya kalian muncul, memberi sebuah kekuatan yang
entah dari mana datangnya keluar dari dalam diri ini.
Membuat
sang kaki yang telah enggan untuk melanjutkan langkah menjadi ingin terus
melangkah sampai pada langkah terakhirnya, menarik habis semua kemampuannya
sampai batas yang membuat aku nyaris tak percaya jika tak kurasakan sendiri.
Sebuah kekuatan yang tidak akan pernah ada jika kalian tak hadir.
Pernah
aku sekali berfikir kalau aku bisa tanpa kalian. Hidup sendiri dengan mandiri,
percaya dengan kemampuan diri ini. Ternyata aku keliru, kemampuanku yang tanpa
batas pun ada batasnya, dan kalian saat itu hadir memberi kekuatan untuk
menutupi kekuranganku. Sebuah kekurangan yang pada akhirnya kutemukan jika
tanpa kalian.
Ironis
sekali.
Sekarang
aku hidup tanpa kalian, mencoba, dan berusaha tanpa kalian. Sebab ini dunia,
karena adakalanya sebuah pertemuan akan menemukan perpisahan.
Diujung
jalan bercabang kita berpisah, memilih jalan hidup masing-masing. Aku tahu ini
akan terjadi, tapi tak kusangka akan secepat ini. Aku tahu ini akan terjadi,
tapi tak kusangka aku akan seterpuruk ini.
Kalianlah
yang mampu membuatku tangguh bagaikan singa ditengah padang sabana yang luas,
dan kalian jugalah yang mampu membuatku menjadi seperti seekor keledai yang
merasa kebingungan menghadapi sebuah perangkap pemburu. Tak pernah aku duga
kalau sehebat ini aku terpuruk tanpa kalian, tapi untuk menceritakan ini kepada
kalian aku terlalu malu.. malu sekali.
Kalian
bisa tanpa aku tapi aku tak bisa tanpa kalian.
Sebuah
kenyataan yang ironis bukan ??
Bahkan
jangan untuk menghadapi dunia, untuk melangkahpun aku serasa mati akal.
Keraguan selalu datang karena kalian sang penangkalnya telah hilang. Ironis
sekali, benar-benar ironis.
Aku
candu akan kalian, candu sekali. Bahkan sampai sekarangpun aku sedang merasakan
bagaimananya rasa sakau itu mulai menggerogoti tubuh ini, ingin kuteriakkan
kalau aku butuh kalian. Tapi apa kalian akan mendengar dan datang kemudian
berkata kami akan membantumu ??


0 komentar:
Posting Komentar