Selasa, 27 Desember 2016

Kapan Kita Bisa Berpisah Seutuhnya ??

Ponselku bergetar, nada dering Payphone dari Maroon V yang sudah entah berapa lama menjadi khas panggilan masuk ponselku berbunyi pertanda sebuah panggilan masuk. Ku lihat di display layarnya, sebuah nama familiar dalam ingatanku. Aku tersenyum, bukan karena ada yang lucu dari yang sedang terjadi, tapi karena sudah menjadi kebiasaanku sejak dahulu jika orang itu menelponku.
‘Hallo, lama sekali kau mengangkatnya’, kata suara merdu nun jauh di sana langsung berkicau ketika aku mengangkat panggilan masuk darinya.
‘Maaf, tadi aku sedang jauh dari handphone soalnya’, jawabku setengah jujur setengahnya lagi berbohong.
‘Oh begitu’, katanya singkat seperti penuh curiga.
‘Ya, begitulah. Tadi aku sedang di dapur’, jawabku yang entah kenapa herannya aku harus menjelaskan semua yang baru saja kulakukan agar dia percaya. Padahal toh, mau percaya atau tidak pada ucapanku itu adalah urusannya.
‘Apa kabarmu ??’, tanya dia kembali.
‘Baik’, jawabku yang sebenarnya sudah bosan mendengar basa-basi ini.
‘Aku baru saja sampai pagi tadi’, jelasnya.
Aku hanya menghela nafas panjang, sudah kuduga kalimat itu akan diucapkannya lagi.

Dulu, ketika dia mengatakan hal itu, hatiku gembira sekali. Seakan-akan seperti permintaanku sudah dikabulkan oleh Tuhan, kata-kata itu adalah kata-kata yang selalu kutunggu-tunggu setiap bulannya.
Tapi itu dahulu, tidak dengan sekarang.
Sejak memutuskan jalinan ini, aku berusaha untuk tidak menyangkutkan perihal diriku dan dirinya, meskipun sesekali hatiku sedikit penasaran dengan apa yang terjadi padanya dengan melihat apa yang dia lakukan di dunia maya miliknya.
Mencoba untuk melupakan itu bukan perkara mudah, seperti layaknya mengingat sebuah pelajaran.
Kucoba untuk menjauh, jauh sekali. Sehingga aku merasa kalau aku sudah tidak lagi berada di dekatnya, tapi tetap saja begitu kulihat ke belakangku, dia tetap berada di balik bayanganku.

Mendekat dan semakin mendekat ketika aku merasa sudah lebih jauh dari sebelumnya.
Kapan kita akan bisa benar-benar bisa berpisah seutuhnya, jika setiap kali aku sudah mencoba melupakan datang momen yang membuat kita semakin dekat.
Kapan kita akan bisa benar-benar berpisah seutuhnya, jika kita terus bertemu muka seperti ini dalam satu kesempatan. Melepas rindu yang secara tidak sadar kita kumpulkan selama ini.
Kapan kita akan bisa benar-benar berpisah seutuhnya, jika kita saling bertanya kabar setiap ada kesempatan dengan berbagai alasan yang klasi. Kapan kita akan bisa benar-benar berpisah seutuhnya ??
Kapan kita akan bisa benar-benar berpisah seutuhnya, jika kita saling mendo’akan dalam diam dan kerinduan setiap malamnya. Kapan kita bisa kalau seperti ini terus ??